
Harga Karet Mulai Naik
Setelah sempat anjlok hingga harga Rp 2500 per kilogram, harga karet kini mulai berangsur naik kembali. Naiknya kembali harga karet ini tentu sangat membantu masyarakat, khususnya mereka yang mengantungkan hidupnya dari hasil kebun karet.
Camat Ketungau Tengah Agus Jam, saat berada di Kantor Bupati Sintang mengatakan kenaikan harga karet saat ini tentu sangat membantu masyarakat yang menjadi petani karet. Menurutnya turunnya harga getah karet sempat membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah hilang. Yang terjadi kemudian adalah para petani karet pontang-panting mencari kerjaan lain. Sehingga kebun karet mereka tidak dirawat dan terlantar.
“Di Kecamatan Merakai sampai sekarang ini harga karet sudah mulai naik. Sudah ada yang beli dengan harga Rp 6000 per kilo,” ujarnya.
Menurut Agus Jam, sebagian besar masyarakatnya di Kecamatan Ketungau Tengah merupakan petani karet.
“Bisa dibayangkan kalau harga karet anjlok, bagaimana aktivitas ekonomi mereka, tentu mereka sangat terpukul,” katanya.
Namun setelah harga karet kembali naik walaupun belum sama dengan harga tertinggi sebelum krisis, namun masyarakat sudah bisa merasakan dampaknya. “Kita berharap harga karet tidak turun lagi sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas untuk meningkatkan tarap hidup mereka,” tambahnya.
Ditempat lain, Dakir salah seorang pemilik dealer motor di Kecamatan Sepauk mengatakan salah satu dampak akibat turunnya harga karet adalah banyak motor yang kembali ditarik oleh dealer. Hal ini sangat wajar, penurunan harga karet yang mencapai 400 persen membuat masyarakat seperti benar-benar kehilangan pendapatan. Apalagi krisis global juga menyebabkan naiknya berbagai harga bahan kebutuhan.
“Jumlah motor di dealer kami yang ditarik sejak turunnya harga karet sampai saat ini mencapai 16 unit motor. Masyarakat yang mengambil kredit kendaraan bermotor rata-rata mengatakan tidak lagi mampu membayar kredit karena harga getah turun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar