Sintang Masuk 10 Besar Investasi Perkebunan
Sintang,- Komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sintang untuk
menggeliatkan iklim investasi di bidang perkebunan tak diragukan lagi.
Buktinya, dalam kurun beberapa tahun saja, Pemkab telah berhasil
menggandeng investor dengan nilai investasi mencapai angka Rp 3 triliun.
Dengan begitu, diyakini akan membawa daerah Bumi Dara Juanti ini, sebagai
daerah dengan investasi 10 besar di Indonesia.
Tak pelak, Bupati Sintang Drs Milton Crosby Msi, belum lama ini, menanam
160 ribu bibit kelapa sawit di atas lahan 15 hektare yang akan dijadikan
kebun masyarakat (plasma), dengan pencadangan lahan seluas 1000 hektar,
yang telah diprogramkan oleh sebuah perusahaan penanaman modal asing (PMA)
yakni PT MJM. Areal penanaman di Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau
Hulu.
Penanaman perdana pembibitan sawit tersebut dilakukan di dua lokasi yakni
Dusun Sejalu dan Dusun Segantung Ketungau Tengah. Dibanding dengan
kecamatan lainnya, daerah Ketungau termasuk tertinggal, baik dari segi
infrastruktur maupun pembangunan di sektor perkebunan, baik sawit maupun
karet.
Akan tetapi bisa dipastikan, dalam kurun 3 tahun ke depan, kawasan
Ketungau akan jadi hamparan kebun sawit. Karena dibangun ratusan ribu
hektare kebun kelapa sawit oleh PT MJM Group.
" Dengan pembangunan perkebunan dan investasi, saya yakin ini akan
menyejahterakan masyarakat kita yang tingkat prekonomiannya masih sulit.
Selain itu, pemerintah yang miliki anggaran yang sangat terbatas, merasa
sangat terbantu dengan hadirnya investor yang bergerak di bidang
perkebunan dan HTI, “ ujar Milton yang didampingi Direktur MJM H
Amaluddin, Kadis Hutbun Ir Turmuji Hasma MSi, Kabag Umum Drs Hatta MSi,
Kabag Inforkom Henri Harahap SSos MM, Camat Ketungau Tengah Agus Djam SSos
dan beberapa Kades se-Kecamatan Ketungau.
Milton menambahkan, saat ini secara keseluruhan total nilai investasi di
Kabupaten Sintang mencapai angka Rp 3 triliun. Sintang masuk investasi
terbesar di Indonesia, di mana posisi Sintang di awah satu tingkat kota
Surabaya. Ini tentu berkat kerja keras dan dukungan semua pihak.
Pada kesempatan yang sama, Direktur MJM H Amaluddin mengungkapkan,
perkebunan sawit ini akan menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari
penyemaian, penanaman hingga pada aktivitas perusahaan lainnya. Tentu,
dengan banyaknya menyerap tenaga kerja, membawa masyarakat pada tingkat
perekonomian yang lebih baik, karena perusahaan membayar gaji karyawan dua
kali dalam satu bulan, tentunya upah dibayar dengan standar UMD (upah
minimum daerah).
" Kita sudah dan akan membangun ruas jalan mulai dari Serasau, Sebtuk
bahkan Empura dan Sepiluk. Dan, enam bulan ke depan, akan ada pembukaan
lahan masyarakat (plasma). Dalam hal ini, kita akan upayakan kebun milik
masyarakat dulu yang dibangun, barulah kebun inti. Sehingga dalam kurun
waktu 3 tahun ke depan, kiri dan kanan sungai Ketungau dipenuhi kebun
sawit," papar Amaluddin di hadapan Bupati dan masyarakat dari Ketungau.
Dijelaskannya, untuk Serasau, 84 ribu hektare dan untuk Sejalu 120 ribu
sehingga dipastikan September sudah penanaman perdana. Selain itu,
pihaknya juga membangun kebun untuk kas desa seluas 5 hektare. Kebun
tersebut akan diurus dan hasilnya akan dikelola oleh desa yang
bersangkutan. Begitu juga dengan sekolah, rumah ibadah dan lainnya,
diharapkan dari pada kosong, akan lebih baik ditanami sawit dan hasil bisa
dijual untuk kepentingan kas desa. " Lahan kebun untuk masyarakat banyak,
tetapi penduduknya tidak ada, itu yang buat kita bingung,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar